Sekarang-sekarang ini di social media lagi hangat-hangatnya orang2 posting tulisan tentang obrolan ibu pekerja dan anaknya. Anak tanya ke ibu kenapa rela ninggalin seharian sama pengasuh sementara ga berani nitipin perhiasannya sama pembantu. Ga lama setelah itu muncul lagi posting balesan yang isinya alasan2 kenapa ibu menjadi seorang pekerja yaa karena alasan anak juga. Di sosmed sebelah ada lagi posting ibu2 muda yg gembar gembor tentang ngasih asi eksklusif full, sementara ibu lain yg ga bisa kasih asi eksklusif cuma bisa gigit jari&tersudut. Di lain lapak lagi, sekelompok ibu2 muda begitu pongahnya seperti jadi ibu paling hebat bagi anaknya karena sudah melalui perjuangan hidup dan mati melahirkan secara normal bukan sectio caesar.
Ahh saya sebagai ibu muda jadi risih, kok begini ya ternyata jadi ibu baru. Heboh tapi terkesan heboh sendiri, sok kasih opini tapi ngerasa benar sendiri, kasih semangat ibu lain tapi biar dipuji. Sudahlah, semua ibu adalah ibu terhebat bagi anaknya. Meskipun tak bisa kasih asi full, punya waktu full, melahirkan secara normal. Toh semua orang punya alasan buat semua keputusan.
Katakanlah si emak yang kasih asi full bangga luar biasa anaknya tak ada campur tangan susu formula, tapi dari sebelum azan subuh sampai datang azan isya anaknya ditinggal kerja. Maakk, apa ibu mau disamakan dengan sapi perah penghasil susu. Ibu yang kasih sufor pun mungkin ada masalah tidak bisa kasih asi, misal harus minum obat dalam jangka waktu lama dan obat tersebut diekskresikan lewat asi.Naah lhoo..
Aduh kasian ibu2 yanb lahir sc dikira tidak mempertaruhkan nyawanya pula, ketika sudah ada di meja operasi, harus percaya dengan dokter yang menangani dibilang tidak mempertaruhkan nyawa. Bu, kalo memang operasi sc adalah tindakan tanpa resiko sudah barang tentu dokter memutuskan sc merupakan pilihan pertama untuk melahirkan bukan melahirkan secara normal.
Dan untuk ibu2 yang komentar soal meninggalkan anak ke pengasuh, ada yang bilang karena jaman sekarang susah lah kalo cuma ayah yg kerja, g bisa nutupin buat hidup. Bener juga itu, anak mau dikasih makan apa tapiiii,,ga juga jafi pembenaran. Cukup dan ga itu jadi relatif, ada orang yg hidup cukup sederhana dengan uang 2jt aja udah lebih, ada yang 2 juta aja kuraaang banget soalny mesti beliin baju anak yang bermerek, makan harus di restoran yang harga per menunya kisaran 30rb ke atas, tiap weekend harus jalan2, dan ketauan deh alasan sebenernya gaya hidup dan gengsi.
Sudahlah, pastinya ibu2 muda ini punya sejuta alasan kalau nantinya anak tanya kenapa dulu saya dikasih asi bukan sufor, tidak diurus pengasuh, dan dilahirkan secara normal bukan sc, pun sebaliknya. Semua ibu yang memberikan hal terbaik bagi anaknya pastilah ibu yang hebat, apapun pilihannya.
I love you mama yang melahirkan Nisa secara normal, mengurus nisa full tanpa bekerja walaupun saya tahu gaji papa jaman pns dulu mungkin harus sambil mengencangkan ikat pinggang&tak punya barang mewah pun cincin kawin dijual, dan asi eksklusifnya.
catatan langit dan bumi
Sabtu, 22 Februari 2014
Senin, 11 Maret 2013
Untuk calon janin dalam kandunganku
Calon ibu&ayahmu masih belum tahu,masih ragu,apa yang sebenarnya yang sedang terjadi dalam rahimku.Hasil menggunakan alat tes kehamilan menyatakan kehamilan(sampai diulang 2kali)namun saat ke dokter kandungan,dari usg blum terlihat adanya kantung rahim.
Perasaan kami gamang,karena kami belum tahu apakah saya sedang hamil atau belum.Yang saya rasakan hanya mual tidak spesifik(dan aku sering berfikir bahwa mungkin itu bukan mual karena kehamilan),rasa nyeri/kram perut setiap hari sejak 2-3minggu yg lalu(tidak pernah rasanya selama ini seperti sebelum mens (hanya 1-4hari),nyeri punggung stiap mengerjakan hal-hal membutuhkan kekuatan fisik. Banyak yang bilang ini tanda hamil,saya dan suami cenderung 50:50 walaupun saya tahu suami sangat menginginkan dokter menyatakan "istri anda hamil sekian bulan"..
Beberapa hari yang lalu salah satu tetangga kami keguguran,di tengah kebahagiaan mereka yang baru berusia 2bulan. Sempat saya ikut shock karena smua terlihat sehat,biasa-biasa saja.Saya saja shock apalagi mereka. Saya bukan menjadi semakin takut tapi semakin yakin untuk bersikap ikhlas dan biasa-biasa saja.
Tuhan dapat dengan mudah meniupkan ruh ke dalam janin semudah mengambil kembali janin tersebut tidak peduli sedang seberapa besar bahagiamu. Saya tetap melakukan berbagai aktivitas seperti biasa,mengerjakan laporan praktek klinik hingga malam,mengerjakan pekerjaan rumah, tidak ada yang berubah kecuali saya jadi cepat lapar. Kelak jika engkau memang janin semoga Tuhan memberi keikhlasan bagi semua,karena setiap kehadiran selalu berjalan bersama kepergian. Beginilah rasanya ketidakpastian,bukankah kita selalu berjalan di atas ketidakpastian?ketidak pastian hari esok seberapapun besar rencana,tidak ada yang bisa mengubah jalan Allah. Ketidakpastian ini setidaknya justru membuat kami mencoba hidup lebih baik,rutinitas shalat berjamaah saya dan suami meningkat, saya makan lebih banyak dan sehabis shakat isya sering saya minta suami untuk memegang perut saya sambil membaca ayat suci Quran yang dia hafal(hanya untuk memberi rasa nyaman pada perut saya yang sering trasa sakit stiap malam&ini berhasil mengurangi nyeri saya)
Kelak engkau tahu bahwa kami sangat berharap Tuhan meniupkan ruh dalam janin,kemudian berkembang,lahir, dan tumbuh. Kelak engkau tahu kami berusaha yang terbaik "merajuk" kepada Tuhan agar memberikan kejelasan kepada kami. Yang jelas sebelum semua kejelasan ini "engkau" sungguh mengajarkan kepada kami arti sebuah keikhlasan.
Selasa, 22 Januari 2013
OWMO (Semacam Penyedia Jasa Fotografi di Bogor)
Sebulan lebih dari pernikahan saya dan suami (tanggal 9
Desember 2012), tergerak untuk mereview sedikit tentang OWMO/Om Irvan Airlangga
dan kru. Meskipun albumnya belum jadi tapi beberapa fotonya sudah diaplod
langsung sekitar 2 hari setelah acara selesai (kilat bener kan, soalnya dia
bilang dia ga main edit-edit foto). Itulah yang saya suka semua foto dibuat apa
adanya.
Saya pilih menggunakan OWMO sebenernya atas rekomendasi
kakak yang sebenernya sama-sama nge blank sama fotografer di Bogor. Awalnya
saya Cuma browsing nama-nama fotografer di Bogor, saya hubungi trus minta
portfolionya, udah kekumpul saya langsung serahin ke si kakak dan eng ing eng
dia pilih si Om Irvan soalnya kata dia jepretannya bagus, pake kameranya juga
kayanya ga asal dan dia bisa ambil foto pada momen yang tepat (Dalem hati Cuma nelen
ludah pinter bener si kakak, dari semua fotografer yang saya sodorin dia milihin
yang paling mahal, haemmmm). Untung suami ga masalah, kata dia yang penting
hasilnya bagus.
Dan saya mau bilang terimakasihhhhh sangat untuk om Irvan.
Banyak yang bilang foto-fotonya keren, sesuai banget sama style nya saya. Emang
dari awal saya pengen suasana yang santai, fotonya ga terlalu formal, intinya
santai aja yang penting semua keliatan bahagia. Orangtua saya aja sampe bilang
fotografernya bisa bikin suasana jadi cair, saat smua disuruh ketawa lepas /
teriak semuanya ngelakuin, sampe nenek saya yang umur 83 tahun ikut berpose
kayak gitu.
Ini beberapa hasil jepretan kru nya OWMO
Untuk foto lengkapnya bisa cek langsung ke web nya sang ahli http://owmo.tumblr.com/
Selasa, 08 Januari 2013
Menikah itu..
Selamat tahun baru semuanya😘
Telattt yah..udah berapa bulan g posting ke blogspot.Alhamdulillah tahun baru sudah menyandang status baru.Istri dari mantan pacar saya (masih orang yang sama,yang sering saya sebut-sebut di postingan sebelumnya). Well,saya merasa sangat bahagia dengan perubahan baru ini.
Semoga di tahun baru ini kita bisa membuat langkah yang lebih besar ke arah yang lebih baik. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko jika memang resiko itu haris ditempuh untuk yang terbaik. Just sharing,sama ketika ketakutan saya untuk menikah padahal saya sedang kuliah s2 dan bekerja ditambah harus pindah rumah bersama suami dan ternyata hampir sebulan pernikahan kami semua berjalan sangat baik(tentunya karena saya juga punya suami yang luar biasa baik)menjemput saya setiap pulang ujian di hari sabtu,mengantar saya untuk mengurus perkuliahan dengan beberapa dokter,untungnya saya sudah menikah:), menemani saya belajar di malam hari&luar biasanya adalah ia telah sukses membuat saya memasak.Sudah sebulan ini kami selalu sarapan di rumah(tidak pernah sekalipun jajan saat sarapan&kami selalu keluar rumah selalu setelah sarapan). So, jangan pernah takut untuk menikah,ini lebih asik dari pacaran dan ini HALAL .
Menikah itu LUAR BIASA menyenangkan
Telattt yah..udah berapa bulan g posting ke blogspot.Alhamdulillah tahun baru sudah menyandang status baru.Istri dari mantan pacar saya (masih orang yang sama,yang sering saya sebut-sebut di postingan sebelumnya). Well,saya merasa sangat bahagia dengan perubahan baru ini.
Semoga di tahun baru ini kita bisa membuat langkah yang lebih besar ke arah yang lebih baik. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko jika memang resiko itu haris ditempuh untuk yang terbaik. Just sharing,sama ketika ketakutan saya untuk menikah padahal saya sedang kuliah s2 dan bekerja ditambah harus pindah rumah bersama suami dan ternyata hampir sebulan pernikahan kami semua berjalan sangat baik(tentunya karena saya juga punya suami yang luar biasa baik)menjemput saya setiap pulang ujian di hari sabtu,mengantar saya untuk mengurus perkuliahan dengan beberapa dokter,untungnya saya sudah menikah:), menemani saya belajar di malam hari&luar biasanya adalah ia telah sukses membuat saya memasak.Sudah sebulan ini kami selalu sarapan di rumah(tidak pernah sekalipun jajan saat sarapan&kami selalu keluar rumah selalu setelah sarapan). So, jangan pernah takut untuk menikah,ini lebih asik dari pacaran dan ini HALAL .
Menikah itu LUAR BIASA menyenangkan
Rabu, 17 Oktober 2012
Selingan Di Balik Peristiwa Gangguan Sinyal KA Jak-Boo
Sudah setahun ini saya menggantungkan diri dengan
menggunakan jasa dari PT KAI untuk berangkat kuliah atau sekedar jalan-jalan.
Dalam seminggu saya bisa 5-7x menggunakan alat trasnportasi ini karena memang
lokasi kuliah saya yang berpindah-pindah tapi mudah dijangkau dengan kereta (UI
Depo, RS Cipto Mangunkusumo, atau Kemenkes RI). Beberapa kali saya
terselamatkan dari kejadian aneh-anehnya Commuter Line (kecelakaan atau demo
karyawan PT KAI) tapi ternyata memang keberuntungan tidak bisa terus menerus
terjadi.
Tepatnya kemarin, hari itu saya pergi kuliah ke RSCM (Departemen
Neurologi dan Obsgyn FKUI RSCM) saya berangkat dari rumah sekitar jam5.20 pagi
(bangun dari sekitar jam 3.30 pagi) dan seharusnya jika sesuai jadwal dan lama
perjalanan mestinya saya sudah sampai Bogor lagi sekitar jam 5 sore. Ternyata tidak
untuk hari spesial kemarin itu?
Saya naik kereta khusus wanita jam 15.05 dari stasiun Cikini
menuju Bogor, di Stasiun Universitas Pancasila (kalau tidak salah) petugas
langsung memberitahu bahwa kereta hanya sampai Depok Baru karena ada pohon
tumbang yang mengenai sambungan atas listrik sehingga mengganggu persinyalan di
daerah antara stasiun Citayam dan Depok Lama, tidak tahu sampai kapan gangguan
ini bisa diatasi. Semua kereta hanya bisa sampai Depok Lama begitupun kereta
dari Bogor. Langsung penumpang kereta yang isinya perempuan semua itu ribut.
Saya pun bingung karena saya belum pernah sama sekali menggunakan transportasi
selain kereta dari arah stasiun Depok Baru hingga Bogor. Saya sms mas cerita
soal ini dia malah telepon dan tahu apa yang dia bilang di telepon “tanya mama
naik angkutan apa, ati-ati di jalan ya”. Hemm silakan pembaca komen sendiri
soal kelakuan si mas. Untungnya saya bisa selamat sampai rumah sekitar jam6
sore dengan naik bus Depok Sukabumi dan kemudian ganti angkutan kecil lain.
Banyak hal yang menarik buat saya hari itu
Jaga Mulutmu karena mulut mencerminkan pribadi dan
kecerdasanmu
Di stasiun UI ada 3 orang mahasiswi yang naik dan ketika ada pemberitahuan soal kereta yang gangguan dia bilang kurang lebih seperti ini “apa-apaan ini, tiket kereta naik jadi 9ribu tapi pelayanan kayak sampah” seorang ibu di depan saya tersenyum dan saya tertunduk malu. Dan saya masih berharap besar bahwa yang mengucapkan itu bukanlah mahasiswi di tempat saya sekarang ini melanjutkan kuliah Magister Farmasi saya.
Tentunya kalian tahu apa itu konotasi sampah, sesuatu yang
sudah tidak berguna dan dibuang. Jika kalian memang merasa kereta ini sampah
mengapa kalian masih saja menggunakannya?
Gangguan sinyal ini diakibatkan proses alam, seharusnya anda
berfikir bahwa penyebab langsungnya adalah pohon tumbang, protes saja pada
pohon tumbang, lalu anda akan dikira gila J
Saya masih menyimpan harapan besar bahwa PT KAI menaikkan
tiket kereta untuk sebuah upaya menuju yang lebih baik. Perbaikan yang
sedang dilakukan mungkin memang perlahan-lahan. Kalau anda ingin membandingkan
keretaapi di Jepang silakan, tapi jangan lupa bandingkan harganya dengan yang
di Indonesia. Nanti, kalau PT KAI menaikkan harga tiket seperti disana (mungkin
dengan fasilitas yang sama dengan disana)masyarakat sendiri juga yang akan protes, pasti
bilangnya katanya alat trnsportasi umum tapi kok harganya ga umum. Nah lho,
susah kan jadi&menghadapi orang Indonesia ;)
Biasakan Menyediakan Alternatif
Bukan berarti saya mendukung sepenuhnya PT KAI atas kejadian
kemarin. Alangkah baiknya ada jalan keluar selain menelantarkan penumpang
dengan menenangkan bahwa sedang dalam perbaikan atau sekedar mengembalikan uang
tiket. Karena bukan hanya uang yang dirugikan tapi juga soal waktu dan
ketidakjelasan. Mungkin dengan menyediakan angkutan umum (bis, angkot) untuk mengantar penumpang ini sampai stasiun Bogor sehingga
setidaknya kami merasa bahwa PT KAI juga sudah mempersiapkan alternatif jika
kereta tidak berjalan normal. Kalau seperti ini kan kesannya PT KAI tidak
pernah memikirkan bagaimana jika kondisinya tidak berjalan sesuai yang
seharusnya.
Jangan terlalu berharap pada orang lain di situasi genting
Kenapa? Karena mungkin anda berfikir bahwa anda tidak dapat
menemukan jalan keluarnya tapi orang lain berfikir anda bisa. Seperti yang
terjadi saat saya berharap mas menawarkan untuk menjemput tapi nyatanya dia hanya
bilang hati-hati J
Nyatanya saya pun masih bisa pulang tapi dengan hati agak dongkol, bukan
dongkol pada PT KAI tapi malah jadi sama si mas. Lagi-lagi saya merasa mas
tidak khawatir atau kurang perhatian dengan saya. Saya harus berfikir logis juga,
bukan mas tidak perhatian/khawatir tapi saya rasa mas percaya saya bisa pulang
sendiri tanpa ditolong. Memang kalau berhadapan dengan si mas saya harus menyeimbangkan
sisi kewanitaan dan kemaskulinan (hahaha) menyeimbangkan antara perasaan dan
logika. Sebenarnya saya juga yakin saya
bisa tapi seperti biasa perempuan serungkali inigin melihat sampai dimana
perhatian atau pengorbanan laki-laki. Anggaplah pengorbanan untuk menjemput
sepertinya terlalu kecil maka mas menunggu untuk ada kesempatan memberi
perhatian yang lebih besar dari sekedar menjemput saya yang terlantar di stasiun
(positive thinking)
Minggu, 14 Oktober 2012
Terimakasih ya
Lama juga saya ga nulis blog, banyak waktu saya yang habis di perjalanan Bogor-RSCM bikin saya jadi ga produktif nulis (walaupun Cuma sekedar iseng nulis).
Ok, hari ini saya memutuskan refreshing dari kegilaan aktivitas kuliah dengan pergi ke rumah si mas (mas lebih suka nyebut rumah kami). Dari pagi Cuma leyeh2, makan bubur bareng (saya, mas, dan mas Aris) dan nunggu tukang tralis yang katanya mau dateng dari setelah dzuhur (saya kira sekitar jam 12an) baru datang saat azan ashar.
Sempat kami ngobrol hal-hal ga penting berdua (waktu mas Aris balik ke rumahnya yang tepat di sebelah rumah kami), ngobrol dari isi Whatsap an saya dengan Fira dan Nia (dari cerita tentang tulang rusuk sampai ceramah Mamah Dedeh), definisi cantik, sikap kamu yang cueknya super super luar biasa, dan banyak lagi yang lainnya.
Sampai tiba-tiba kamu nyeletuk eh tangan kamu tutupin itu (kebetulan saya pake kaos dobel jaket dan agak tersingkap bagian tanganya soalnya cari posisi nyaman ga bisa diem kaya kelereng), intinya dia mengingatkan lengan baju saya yang agak tersingkap agar segera ditutup katanya dia, dia ga mau saya memperlihatkan (sengaja atau tidak sengaja, bagian tubuh saya yang seharusnya ditutupi, walau hanya bagian lengan tangan ke orang lain). Kamu mungkin ga sadar, tapi saya merasa sangat dijaga, dan pertama kalinya ada pria yang bilang seperti itu ke saya.
Apa luar biasanya?
saya tarik kembali kalau saya pernah bilang kamu cuek terhadap saya
Salah besar bahwa saya bilang kamu cuek. Seharusnya saya tahu bahwa cuek itu adalah ketika para pria membiarkan wanita yang disayang (atau apapun namanya itu) menampakkan kecantikannya untuk konsumsi umum yang bukan hak nya. Seperti pakai hotpants ke tempat umum, atau yang memang agak susah buat dilakukan yaitu menutupi rambut. Pria justru merasa bangga memamerkan kecantikan pacarnya atau istrinya tanpa merasa risih bahwa itu semua dinikmati oleh banyak orang lain. Maafffff sebelumnya saya tidak ingin menyudutkan/komplain bagi yang tidak pakai jilbab atau pakaian muslim yang sesuai syariat, karena saya sendiri pun masih sering pakai jins. Berpakaian apapun itu sudah menjadi keputusan seseorang yang mestinya dihormati dan di cerita kali ini saya titik tekannya mengenai perhatian si mas.
Oh ya satu lagi yang saya sadari mengenai relatifnya sebuah kecantikan. Waktu kamu bilang cantik itu relatif banget jadi susah didefinisikan, kamu bisa bilang artis siapa cantik atau ada perempuan lain yang cantik dengan pakaian yang modis ala skarang (tau lah yang kaya apa, misal pakai dress yang banyak ventilasinya). Ya, mereka kamu bilang cantik dan kamu menikmatinya tapi ya sudah Cuma sampai disitu. Ketika kamu dengan saya, kamu tidak ingin saya menjadi cantik yang umum (cantik yang bisa dinikmati semua orang dengan cara yang tidak sewajarmya) cantik yang seadanya, adanya celana pendek ya pakai celana pendek, adanya rok mini ya pakai rok mini.
Menjadi cantiklah dengan bijak J
Terimakasih untuk hari ini
Hampir jam 10 malam dan kamu masih dalam perjalanan menuju kosan Benhil. Take Care Ya J
Selasa, 10 Juli 2012
Perang Rokok: Bisnis atau Kesehatan (Sebuah Tanggapan dari Diskusi Indonesia Lawyer Club)
Malam ini agak gemes saya melihat Indonesia Lawyer Club.
Mereka pro rokok, mereka bilang orang Indonesia cukup
toleransi untuk tidak merokok di tempat umum.
Yang bilang itu om pengacara. Dengan percaya diri tentunya
(karena sikap seorang pengacara pakemnya seperti itu), dia bilang saya tidak
pernah merokok di depan anak saya atau keluarga saya, bahkan di tempat yang
tidak ada larangan merokoknyapun seperti di tempat ini (ruangan diskusi ILC
malam ini) saya buktinya juga tidak merokok. Om, dengan sangat rendah hati saya
bertanya. Seringkah pasti jawabannya tidak, mungkin lebih tepatnya pernahkah om
naik bis kota atau angkot? Yang om rasakan selalu dinginnya AC mobil pribadi om
yang isinya juga paling hanya om dan supir, mana mungkin supir om mau merokok
di dalam mobil ber Ac yang ada om pecat dia. Om, sejak lahir saya terbiasa naik
angkot dan bis kota hampir tiap hari. Dan hampir tiap hari itu saya menerima
paparan asap rokok. Saya beri sinyal paling halus menutupi hidung dengan
tangan, mereka tetap asik merokok, saya beri isyarat lain dengan batuk-batuk
dia semakin kuat menghembuskan asap rokoknya, sampai akhirnya saya bilang bisa
dimatikan rokoknya? Dia suruh saya turun dari angkot. Tahu om apa rasanya?
Rasanya saya tidak punya hak untuk menghirup udara yang bersih di negara ini.
Saya rasa ini juga bukan hanya tentang saya karena jumlah pengguna kendaraan
umum ribuan. Mobil pribadi itu masih jadi barang mewah di negara ini om.
Parahnya, sekarang ini saya cenderung parno dengan asap
rokok.
Mereka yang pro rokok bilang ada indikasi disusupi oknum
dalam pembuatan RPP mengenai rokok
Saya sendiri seorang yang agak antipati dengan aturan-aturan
pemerintah yang sering gonta ganti dengan alasan yang terlalu macam-macam.
Terserahlah apa kata teman-teman tentang oknum di balik RPP itu. Yang jelas
ketika tidak ada toleransi dari perokok aktif dalam ‘bersedekah penyakit’ maka
memang harus ada aturan yang memaksa agar perokok tidak merokok di tempat umum.
Permintaan saya nyata “Tidak ada lagi orang yang merokok di fasilitas umum”
terserah bentuk peraturannya seperti apa. Aturan denda sudah sering saya lihat
di banyak fasilitas umum lalu apa nyatanya? Nyatanya mereka seakan buta huruf,
penindak hukum pun tidak ada yang menindak pelanggaran tersebut. Bahkan di
kampus tempat saya bekerja pun yang ada larangan merokoknya tetap saja ada yang
merokok. Saking kesalnya saya pernah marahi mahasiswa saya yang merokok di
tempat umum, anak farmasi pula malu-maluin mendingan keluar dari farmasi (maaf
saya agak keras, tapi nyatanya seorang farmasis nantinya diharapkan akan
melanjutkan ke jenjang apoteker. Setelah itu mereka akan disumpah berdasarkan
agamanya masing-masing. Dalam lafal yang pertama dikatakan bahwa apoteker
berSUMPAH akan membaktikan hidup bidang kemanusiaan terutama bidang kesehatan.
Bagaimana mau membaktikan diri di bidang kesehatan . Menghargai kesehatan orang
lain saja tidak bisa).
Saya dapat cerita dari pacar kakak sepulang dari Jepang, dia
bilang orang Jepang sangat taat dengan merokok di tempat yang ditentukan.
Tempat merokoknyapun dibuat sangat kecil dan tidak nyaman. Hal itu dilakukan
untuk menekan jumlah perokok . Lucunya orang Indonesia justru merasa perokok
hak nya tidak dihargai dengan menyediakan tempat merokok yang tidak nyaman.
Mereka bilang kenapa rokok dilarang karena beresiko terhadap
kesehatan sedangkan lemak, keju, jeroan yang juga mengakibatkan penyakit tidak
dibatasi?
Mas, pak, bu, mbak,,saya pun ga protes ketika rokok hanya
beresiko menyebabkan penyakit terhadap yang menghisap tapi jelas nyata
kejadiannya bahwa rokok itu juga bersedekah penyakit pada orang yang tidak
merokok tapi menghirup asapnya.
Saya tidak membenci perokok tapi masalahnya sebagian besar
perokok yang saya temui tidak memiliki toleransi. Diskusinya semakin ruwet
menurut saya. Saya sebagai penonton yang tidak bisa menyuarakan apapun malam
ini membayangkan bagaimana jika di akhir diskusi ini doronglah seorang pasien
yang menderita kanker paru-paru karena menjadi perokok pasif. Tampilkanlah
slide-slide yang menunjukkan perokok pasif yang terkena kanker dan harus
mendapat kemoterapi, ceritakanlah betapa sakitnya kemoterapi itu, lalu ketika
seseorang didiagnosis sakit karena menjadi perokok pasif kepada ASAP YANG
MANAKAH DIA HARUS MENUNTUT? Kepada ROKOK YANG MANAKAH DIA HARUS MEMINTA
KESEMBUHAN? Kepada MANUSIA YANG MANAKAH
DIA HARUS MEMINTA TANGGUNGAN BIAYA PENGOBATAN?
Saya menghormati para petani tembakau dan berharap pertanian
mereka semakin maju tapi semoga bukan lewat produksi rokok yang luar biasa
semakin meningkat dan linear dengan peningkatan penderita penyakit kanker.
Semoga teman-teman yang sedang mempelajari kloning dan semacamnya dapat semakin
mengembangkan teknologi tanaman transgenik sehingga petani tembakau pun tidak
perlu takut darpurnya tidak mengepul lagi karena pembatasan penggunaan
rokok/tembakau.
Sudah ah, makin bundet otak saya lihat Indonesia Lawyer
Club. Terimakasih Indonesia lawyer Club yang sudah membuat saya menulis lagi :D
Langganan:
Postingan (Atom)